6 Fakta Ledakan Potassium Chloride di Bogor

Bogor – Ledakan terjadi di sebuah rumah kawasan Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Seorang warga terluka akibat ledakan itu.
“Nggak meninggal, cedera tangan dan kaki,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, saat dihubungi detikcom, Jumat (14/6/2024).

Peristiwa ledakan itu diselidiki kepolisian. Polisi juga melakukan sterilisasi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.

“Sudah di-police line, sudah ditutup, ANGKARAJA sudah olah TKP semua,” ucapnya.

Simak, berikut fakta-fakta terkait insiden tersebut.
1. Diduga dari Potassium Chloride
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ledakan tersebut dipastikan bukan berasal dari bom. Hasil penyelidikan belum disampaikan karena masih berjalan.

“Ledakan ya bukan bom, potassium chloride,” tutur AKBP Rio Wahyu Anggoro.

2. Densus 88 dan Gegana Didatangkan
Tim Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polri dilibatkan dalam penyelidikan peristiwa ini. Mereka didatangkan ke lokasi untuk memastikan peristiwa ledakan yang terjadi.

“Kenapa saya melibatkan Densus? Karena takutnya nanti ada keterkaitan dengan teroris,” ujarnya.

Lokasi ledakan telah steril, warga diimbau untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian demi alasan keamanan.

3. Tangan dan Kaki Korban Diamputasi
Seorang warga terluka akibat ledakan di Desa Ligarmukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Korban menjalani tindakan amputasi pada kaki dan tangannya.

“Korban telah menjalani tindakan medis berupa amputasi tangan kiri dan kaki kiri,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara.

Korban sempat dirawat di RSUD Cileungsi, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Korban masih berada di ruang ICU untuk mendapatkan perawatan medis.

4. Polisi Periksa 3 Saksi
Polisi telah memeriksa 3 saksi terkait peristiwa ini. Identitas ketiga saksi belum diungkap ke publik.

Korban belum dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif di RS untuk mengobati luka yang dideritanya.