Pelatih AC Milan Paulo Fonseca mengaku strateginya untuk membawa Rossoneri mengalahkan Liverpool dengan melibatkan Rafael Leao tak berjalan sesuai rencana.
Milan menjamu Liverpool di matchday 1 league phase Liga Champions 2024/2024 di San Siro, Rabu (18/09/2024). Rossoneri membuka laga dengan cemerlang.
Mereka mengejutkan Liverpool dengan gol cepat Christian Pulisic. Namun setelah itu Liverpool mampu mendominasi jalannya laga.
Liverpool kemudian menang dengan skor 1-3. Milan sebenarnya bisa saja kalah dengan skor lebih besar di pertandingan tersebut.
Rencana Fonseca tak Berjalan Sesuai Rencana
Usai laga, Paulo Fonseca mengaku ia sebenarnya sudah menyiapkan rencana untuk membawa AC Milan mengalahkan Liverpool. Strateginya adalah dengan melibatkan Rafael Leao.
Fonseca meminta Leao untuk meneror Trent Alexander-Arnold. Sayangnya rencana itu gagal berjalan dengan baik karena pemain Portugal itu jarang mendapat operan dari rekan-rekannya.
“Itu adalah sesuatu yang kami persiapkan dalam waktu singkat yang kami miliki, mencoba menempatkan Leao di posisi bek kanan mereka,” katanya seperti dilansir Sky Sport Italia.
“Kami melakukannya sekali atau dua kali dalam pertandingan. Yang kami persiapkan adalah menempatkan Rafa satu lawan satu dengannya dan kami hampir tidak melakukannya,” keluh Fonseca.
Milan Berhenti Bermain
Paulo Fonseca sebelumnya mengatakan bahwa AC Milan keok dari Liverpool karena timnya ‘berhenti’ bermain di tengah laga. Tepatnya setelah The Reds mencetak gol melalui Virgil van Dijk.
“Kami kehilangan keseimbangan mental karena ketika tim kurang percaya diri, kami akan mengalami masalah dan tidak melakukan apa yang telah kami persiapkan dalam latihan. Saya katakan kepada para pemain, Anda tidak boleh membuat kesalahan seperti itu dalam pertandingan seperti ini,” tuturnya.
“Pada saat yang sama, saya harus mengakui bahwa Liverpool lebih merupakan tim saat ini daripada kami, kami harus terus bekerja keras untuk tidak hanya bermain selama 20 menit, tetapi juga 70, 80, 90 menit dalam permainan sepak bola kami,” tuturnya.
“Setelah kami kebobolan gol kedua, tim berhenti bermain, dan setelah itu menjadi sulit,” keluh Fonseca.